Melatih Kemandirian Anak Dalam Hal Mandiri Sendiri (Hari ke-3)
Bismillahirahmanirahim,
Pagi ini setelah kakak syifa ,adik dan ayah jalan-jalan pagi, saya mengajak kakak syifa untuk mandi. Ternyata ajakkan saya di tolak oleh syifa, dengan alasan kakak syifa ingin bermain terlebih dahulu dari pada mandi. Bersabar dan negosiasi pun saya lakukan kepada syifa. Alasan demi alasan di ungkapkan syifa. Kemudian kakak syifa mau mandi pagi berdua dengan saya. Ya dengan saya, saya mandi sendiri dan kakak syifa mandi sendiri. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 6.55 saya pun berinisiatif untuk lomba mandi cepet-cepetan dengan alasan suami yang ingin segera berangkat kerja dan saya harus memegang adik gibran. Akhirnya saya selesai mandi, sementara kakak syifa masih asik menggosok gigi sendiri. Karena syifa sudah tau cara menggosok gigi yang benar ketika ikut playdate ke kidzania saya percaya bahwa kakak sudah gosok gigi secara benar sesuai yang telah ia pelajari ketika menjadi dokter gigi cilik. Konsisten dan percaya kepada anak, agar percaya diri anak semakin meningkat.
Aktivitas mandi kakak syifa pun selesai, karena adik gibran sudah MPASi jadi saya focus untuk memberikan makan kepada adik gibran. Sementara itu, kakak syifa memakai baju sendiri. Tak jarang pula kakak syifa meminta saya untuk mengkoreksi apakah baju yang ia gunakan sudah benar atau belum. Setelah memakai baju, kakak syifa mengutarakan bahwa cacing perutnya sudah bunyi. Saya meminta waktu 5 menit karena saya masih menyuapin adik makan. Untuk menunggu waktu 5 menit, ia membuka kulkas untuk mengambil susu dan kemudian meminumnya.
Adik gibran pun selesai makan, lalu saya mengambilkan nasi, ikan dan sayur. Setelah saya mengambilkan makanan untuk syifa, makanannya tidak dihabiskan. "kak, sudah kenyang?" tanya saya. "Iya ummi," ucapnya. "Bukannya tadi kakak bilang cacingnya sudah bunyi-bunyi?". Saya pun kemudian menarik nafas panjang. Berbicara ke diri sendiri "oke, baiklah mungkin kakak syifa sudah kenyang dengan minum susu,". Setelah itu saya minta syifa untuk meletakkan piring kotor ke tempat cuci piring. Selanjutnya kakak syifa main masak-masakan.
Selang beberapa menit kemudian, kakak syifa meminta roti dan ceres untuk di makannya dan melanjutkan untuk main lagi. Sementara itu, saya masih berkutik dengan MPASi gibran yang mencoba trus mencoba menemukan menu terbaik untuk adik gibran. Ketika adik gibran menolak untuk makan MpASi yang saya buat saya harus belajar dan telaten lagi.
Aktivitas mandi kakak syifa pun selesai, karena adik gibran sudah MPASi jadi saya focus untuk memberikan makan kepada adik gibran. Sementara itu, kakak syifa memakai baju sendiri. Tak jarang pula kakak syifa meminta saya untuk mengkoreksi apakah baju yang ia gunakan sudah benar atau belum. Setelah memakai baju, kakak syifa mengutarakan bahwa cacing perutnya sudah bunyi. Saya meminta waktu 5 menit karena saya masih menyuapin adik makan. Untuk menunggu waktu 5 menit, ia membuka kulkas untuk mengambil susu dan kemudian meminumnya.
Adik gibran pun selesai makan, lalu saya mengambilkan nasi, ikan dan sayur. Setelah saya mengambilkan makanan untuk syifa, makanannya tidak dihabiskan. "kak, sudah kenyang?" tanya saya. "Iya ummi," ucapnya. "Bukannya tadi kakak bilang cacingnya sudah bunyi-bunyi?". Saya pun kemudian menarik nafas panjang. Berbicara ke diri sendiri "oke, baiklah mungkin kakak syifa sudah kenyang dengan minum susu,". Setelah itu saya minta syifa untuk meletakkan piring kotor ke tempat cuci piring. Selanjutnya kakak syifa main masak-masakan.
Selang beberapa menit kemudian, kakak syifa meminta roti dan ceres untuk di makannya dan melanjutkan untuk main lagi. Sementara itu, saya masih berkutik dengan MPASi gibran yang mencoba trus mencoba menemukan menu terbaik untuk adik gibran. Ketika adik gibran menolak untuk makan MpASi yang saya buat saya harus belajar dan telaten lagi.
#Harike-9
#Tantangan10hari
#GameLevel2
#KuliahBundaSayang
#MelatihKemandirian
#InstitutIbuProfesional
#Tantangan10hari
#GameLevel2
#KuliahBundaSayang
#MelatihKemandirian
#InstitutIbuProfesional
Comments
Post a Comment