Liburan Ke Dieng Bersama Balita
Bisnillahirahmanirahim,
Setelah puas explore kawah sikadang, kami melanjutkan perjalanan lagi ke bukit ratapan. Jarak antara kawah sikadang ke Bukit ratapan kurang lebih 500 meter. Di Bukit ratapan kita bisa melihat keindahan telaga warna dari atas. Untuk mencapai telaga warna, harus naik tangga berbatuannya sejauh 200 m. Tiket masuk bukit ratapan perorangnya adalah Rp. 10.000,- untuk anak dibawah usia 5 tahun tidak dikenakan biaya.
Tidak puas melihat lebih jauh telaga warna, kami memutuskan untuk turun dan melihat telaga warna dari dekat. Bukit ratapan dengan telaga warna sangat lah dekat, kami menempuh waktu 5 menit untuk sampai diparkiran telaga warna. Di telaga warna, kakak syifa sangat senang karena bisa berlarian kesana kemari. Tempat yang ramah anak, karena banyak tempat untuk beristirahat dan leyeh-leyeh bersama keluarga. Tiket masuh telaga warna Rp 12.500 perorang dan untuk anak dibawah usia 5 tahun tidak dikenakan biaya masuk.
Tanggal 19 desember 2018 menjadi pilihan keluarga kami untuk berlibur ke dataran tinggi Dieng. Dua bulan sebelum keberangkatan kami ke Dieng, saya dan suami menyusun itinerary. Dan kota Wonosobo menjadi tempat pilihan kami untuk menginap selama dua malam, tepatnya di hotel Tanjung Cabin dan Wisma Lovebird, range harga menginap disini adalah 200-300 ribu. Penginapan yang kami pilih sangat nyaman untuk berlibur bersama keluarga, walaupun tidak ada fasilitas bermain anak. Jarak antara kota Wonosobo-Dieng adalah 30 km, dengan waktu kurang lebih 40 menit. Selama perjalanan menuju Dieng, kami disajikan pemandangan yang masyaAllah indahnya dan udara yang sejuk.
Hari pertama kami di Dieng kami mengunjungi tempat wisata seperti candi arjuna, gatot kaca, kawah sikadang, bukit ratapan dan telaga warna. Tempat yang kami kunjungi dalam satu kawasan. Untuk tiket masuk candi arjuna dan kawah sikadang adalah Rp 15000,- per orang. Untuk anak dibawah 5 tahun tidak dikenakan biaya. Di kawasan candi arjuna, anak-anak bisa berlarian disekitar candi dan bisa duduk-duduk di sekitar rumput yang ada dikawasan Candi. Selain itu, diluar kawasan Candi banyak penjual makanan kentang goreng khas Dieng. O ya, untuk makanan bayi saya memilih untuk membawa rice cooker ukuran kecil untuk memasak bubur bayi dan selalu disiapkan sebelum jalan-jalan.
Hari pertama kami di Dieng kami mengunjungi tempat wisata seperti candi arjuna, gatot kaca, kawah sikadang, bukit ratapan dan telaga warna. Tempat yang kami kunjungi dalam satu kawasan. Untuk tiket masuk candi arjuna dan kawah sikadang adalah Rp 15000,- per orang. Untuk anak dibawah 5 tahun tidak dikenakan biaya. Di kawasan candi arjuna, anak-anak bisa berlarian disekitar candi dan bisa duduk-duduk di sekitar rumput yang ada dikawasan Candi. Selain itu, diluar kawasan Candi banyak penjual makanan kentang goreng khas Dieng. O ya, untuk makanan bayi saya memilih untuk membawa rice cooker ukuran kecil untuk memasak bubur bayi dan selalu disiapkan sebelum jalan-jalan.
Kawasan Candi Arjuna Dieng
Dari kawasan Candi kami menuju kawah sikadang, letak kawah sikadang tidak terlalu jauh kira-kira 1 km. Masuk kawah sikadang tidak dikenakan biaya lagi, karena tiket yang kami bayar ketika masuk candi sudah termasuk tiket masuk kawah sikadang. Di kawah sikadang, kita bisa melihat kawah dari jarak dekat dan photo-photo. Karena bau belerang yang sangat menyengat diharapkan untuk membawa masker.
Kawah sikadang
Bukit Ratapan
Spot photo Bukit Ratapan
Tidak puas melihat lebih jauh telaga warna, kami memutuskan untuk turun dan melihat telaga warna dari dekat. Bukit ratapan dengan telaga warna sangat lah dekat, kami menempuh waktu 5 menit untuk sampai diparkiran telaga warna. Di telaga warna, kakak syifa sangat senang karena bisa berlarian kesana kemari. Tempat yang ramah anak, karena banyak tempat untuk beristirahat dan leyeh-leyeh bersama keluarga. Tiket masuh telaga warna Rp 12.500 perorang dan untuk anak dibawah usia 5 tahun tidak dikenakan biaya masuk.
Telaga Warna
1 hari sepertinya tidak cukup untuk mengenal lebih dekat kota diatas awan (Dieng), banyak tempat yang belum kami explore seperti puncak sikunir, telaga menjer, telaga cebong, Argo wisata perkebunan teh tambi, gunung perau dan masih banyak lagi. Semoga kami bisa kembali ke kota ini lagi, dataran tinggi atau yang dikenal dengan negeri diatas awan.
Sebagai penutup perjalanan, tak lupa kami mencoba mie oogklok salah satu makanan khas wonosobo.
Misal Bawa stroller kepake apa ga ya?
ReplyDelete