Pemadam Kebakaran
Bismillahirahmanirahim,
Tadi malam tepat pukul 23:45 syifa terbangun dan menangis. Tangisan keras syifa membuat kami semua terbangun. Suami mengira syifa menangis karena ingin pipis dan menolak untuk bangun. Namun perkiraan suami salah. Syifa terus menangis keras sambil berguling-guling. Karena takut menendang sang adik, akhirnya syifa dibawa keluar kamar oleh suami. Sementara syifa dibawa keluar saya menyusui gibran. Diluar syifa masih terus menangis dan berteriak. Mendengar tangisan syifa membuat suambi bertanya-tanya apa yang ia mau. Syifa tak menjawab pertanyaan sang ayah, ia masih terus menangis. Kemudian, sambil menangis syifa meninggalkan ayah dan masuk kedalam kamar. Dikamar, syifa masih terus menangis. Aku berusaha untuk menahan diri agar tidak terbawa emosi. Diam ku ternyata, membuat syifa berhenti menangis dan mendekat ku. Diam-diam ia memeluk ku hingga akhirnya tertidur pulas kembali.
Pagi tadi, aku dan suami penasaran dengan sikap syifa tadi malam. Kami berpikir di usia syifa 4 tahun 8 bulan masih mengalami tantrum. Ketika syifa terbangun, kami berdua menyapa nya "Selamat pagi kakak". Sapa kami dibalas senyuman oleh syifa. Kemudian, aku bertanya apa yang ia rasakan tadi malam? " Kakak, semalem sedih ya?". "Iya," jawabnya sambil menggangguk". "Sedih kenapa?" tanya ku kembali. "Hmmmmmm.." malu dan belum mau bercerita. Oke, kalau gitu, ummi lanjut masak lagi ya.
Kemudian, syifa mengajak ayah bermain robocar poli. Ayah menjadi Roy dan syifa menjadi Poli. Mereka pun bermain sambil bercerita. Bermain sambil bercerita membuat sang ayah lupa akan waktu dan harus bersiap-siap berangkat ke kantor. Cerita ditutup dengan celoteh ayah yang harus bertugas memandamkan api di kantor. Dikantor ayah dibutuhkan, untuk memadamkan api trouble shoot, fiber optic dll. Mendengar cerita suami, aku langsung terpikir untuk menggali kejadian tadi malam dan memulai cerita.
"Kakak, tadi malam ada kebakaran gede di Grand duta. Ada dua petugas kebakaran yang ingin memadamkan api tapi tidak berhasil. Api terus dan terus menyambar bahkan semakin membesar. 5 menit berlalu, api itu akhirnya padam juga. Mau tau padamnya karena apa?." Karena air lah." syifa. "Bukan kak, tapi karena pelukan. Pelukan kasih sayang yang memadam kan api itu."
Syifa tertawa mendengar cerita ku dan berkata "Itu mah ceritanya syifa hahah." Oo, cerita syifa ya? Kalau begitu cerita dong kenapa kakak nangis semalem. "Gak mau ah ummi." ucapnya. "Oke kalau begitu, mau kah jadi ditektif ummi? ummi minta tolong, supaya tidak terjadi kebakaran lagi syifa cari tau ya penyebabnya."
2 jam kemudian, dengan boneka jari aku bertanya lagi kepada syifa.
" Hai ditektif Humaira, namaku adalah Tridhi. Bagaimana, apakah sudah mendapatkan jawabannya?"
" Hai tridhi, aku sudah mendapatkan jawabnnya. Semalem ketika aku terbangun, adik berada disebelahku. Padahal yang aku mau adalah ummi disebelah ku bukan adik. Adik selalu bersama ummi. Nenen sama ummi dll, aku pengen."
"Ooo, begitu. Tau kah kamu humaira, bahwa ummi nya sangatttt sayangggggg padanya. Maafkan ya, semalem ummi ketiduran sebelah adek."
.
Comments
Post a Comment