Toilet Training Pada Anak

      
                                     
Image by google

Memulai toilet traning pada syifa tidaklah mudah, harus di mulai dari diri saya sendiri dengan memberikan contoh terlebih dahulu kepada syifa. Target yang ingin yang saya capai ketika syifa usianya 3 tahun adalah sudah bisa BAB dan BAK sendiri di toilet tanpa harus menggunakan diapers lagi. Namun untuk mencapai hal tersebut bukanlah hal yang mudah saya harus terus melatih dan bersabar.

Ada 3 tahapan yang saya lakukan untuk syifa:

1. Tahapan yang pertama adalah pada saat usia syifa 18 bulan saya mulai sounding ke syifa membiasakan untuk tidak pakai diapers dipagi hari  kemudian jika syifa ingin tidur baru saya   pakaikan diapers lagi. Pada tahapan awal ini syifa masih sering ngompol, saya terus dan terus memberi pemahaman hingga akhirnya syifa bilang kalau mau pipis.

2. Setelah syifa sudah bisa bilang ke saya kalau mau "pipis" saya langsung membawa syifa ke toilet, saya pilihkan potty training yang bergambar lucu seperti gambar kartun winnie depoh agar syifa tertarik. Dan alhamdulillah berhasil syifa akhirnya mau menggunakan potty traning. Setelah berhasil  membuat syifa BAK di toilet, PR saya sekarang adalah syifa tidak memakai pampers ketika tidur. Lagi-lagi saya harus memberi pemahaman kepada syifa tanpa harus suara tinggi atau berteriak. Alhamdulillah tidak berjalan lancar, syifa masih suka ngompol dan saya harus bersabar. 2 minggu akhirnya syifa bisa tidur tanpa diapers. Hal ini saya coba untuk malam hari dan berhasil,  alhamdulillah diusia 2.5 tahun syifa tidak menggunakan diapers.

3. Namun target saya belum tercapai 100%, masih ada PR yang harus saya selesaikan sebelum syifa 3 tahun. Di usia syifa 2.5 tahun syifa masih menggunakan pampers jika ingin BAB. Lagi-lagi saya berikan pemahaman dan contoh kepada syifa, sabar dan terus bersabar. Sampai diwaktu yang tepat syifa akhirnya bilang kesaya jika ingin BAB di toilet. Target saya pun alhamdulillah tercapai diusia syifa 2 tahun 10 bulan syifa sudah bisa lepas diapers 100%.

Dari sini saya banyak belajar bersabar dan menciptakan komunikasi yang baik, dan setiap anak berbeda-beda tidak bisa disamakan satu sama lain. Tetap semangat untuk para ibu :).

Comments

Popular Posts